Rabu, 19 November 2008

strategi layanan bimbingan dan konseling

PENDAHULUAN

Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diperuntukkan untuk semua individu (baik yang mempunyai masalah maupun tidak) yang sedang berkembang. Pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengenal, memahami dirinya dan mengembangkan potensi yang ada dan pada akhirnya dapat mengaktualisasi-kan dirinya secara utuh.
Selama ini masih berkembang bahwa layanan bimbingan dan konseling hanya diperuntukkan pada individu yang sedang mempunyai masalah, sehingga citra (image) seorang konselor adalah tempat mengadunya individu yang bermasalah saja. Dan, jika konselor di sekolah sebutannya adalah “polisi sekolah”, padahal tugas dan wewenang konselor di sekolah bukan hanya mengurusi secara administrasi saja melainkan segala aspek dan seharusnya konselor dapat menangani. Pertanyaan berikut, jika konselor di sekolah hanya diperuntukkan untuk individu bermasalah, bagaimana individu yang sedang berkembang, apakah tidak membutuhkan bantuan atau bimbingan dari seorang konselor ?
Untuk menjawab tantangan tersebut, maka para ahli dalam bidang bimbingan dan konseling telah mengusahakan agar tugas dan wewenang konselor dapat dirasakan dan dinikmati oleh banyak orang bukan hanya orang yang membutuhkan saja. Organisasi bimbingan dan konseling di Indonesia yaitu ABKIN telah mencoba untuk menjawab hal tersebut. Sehingga eksistensi seorang konselor dapat dilihat dan disejajarkan dengan profesi-profesi pada bidang yang lain.
Pada masa sekarang bidang bimbingan dan konseling sudah mulai berkembang baik dari mulai memahami konsep bimbingan dan konseling, materi layanan yang akan diberikan, subyek layanan yang masih menjadi wewenang seorang konselor, strategi bimbingan dan konseling, kompetensi seorang konselor berdasarkan pada Standar Kompetensi Konselor Indonesia (SKKI) yang dibuat oleh ABKIN, dan evaluasi dari program bimbingan dan konseling maupun evaluasi untuk seorang konselor. Pada makalah ini kelompok kami mencoba untuk membahas strategi layanan bimbingan dan konseling.

PEMBAHASAN

A. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
Muro & Kottman (1995) mengemukakan bahwa struktur program bimbingan dan konseling komprehensif dikategorikan ke dalam 4 jenis layanan, yaitu layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem.
Untuk strategi layanan bimbingan dan konseling terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Strategi layanan bimbingan yang meliputi tentang layanan dasar, layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem.
2. Strategi layanan konseling yang meliputi tentang layanan responsif.
Berikut akan dibahas tentang strategi layanan bimbingan dan konseling.

B. Strategi Layanan Bimbingan
1. Layanan dasar
Layanan dasar bimbingan (Yusuf, 2005) merupakan layanan bantuan bagi individu melalui kegiatan-kegiatan yang disajikan sistematis, dalam rangka membantu individu mengembangkan potensinya secara optimal. Strategi yang dapat digunakan pada layanan dasar adalah melalui strategi klasikal dan dinamika kelompok (Juntika & Sudianto, 2005). Pada dasarnya layanan dasar ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pada individu yang bersangkutan, sehingga nantinya jelas akan memenuhi tugas-tugas perkembangan setiap individu.
Strategi klasikal dalam memberikan layanan dasar, seorang konselor perlu mempersiapkan apa saja yang hendak disampaikan karena diberikan secara klasikal. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
a. Materi yang akan disampaikan disesuaikan dengan subyek yang akan diberikan layanan (TK, SD, SMP, SMA/K, PT, dan atau masyarakat umum).
b. Metode atau strategi dalam menyampaikan materi layanan.
c. Waktu dalam memberikan layanan.
d. Jumlah peserta atau subyek yang akan diberikan layanan.
e. Lokasi atau tempat berlangsungnya pemberian layanan.
Sedangkan strategi yang berikut adalah dengan dinamika kelompok, dalam strategi ini hal yang harus diperhatikan adanya kohesivitas kelompok. Tugas dari konselor dalam strategi ini adalah memperhatikan aktivitas kelompk, apakah dalam kelompok tersebut ada anggota yang tidak mau untuk diajak kerjasama antar anggota kelompok atau ada dominansi pada kelompok. Sedangkan materi layanan dalam dinamika kelompok tidak terlalu mengikat, materi bisa ditentukan oleh konselor, salah satu anggota dalam kelompok, ataupun ditentukan bersama-sama antara konselor dan semua anggota kelompok.

2. Layanan perencanaan individual
Menurut Yusuf (2005) layanan perencanaan individual dapat diartikan sebagai layanan bantuan kepada individu agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya. Perencanaan inidividual ini meliputi rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadi sehingga rencana tersbut diharapkan dapat diimplementasikan oleh individu bersangkutan sesuai dengan kemampuan.
Strategi yang digunakan dalam layanan perencanaan individual adalah konsultasi dan konseling (Juntika & Sudianto, 2005). Sedangkan isi dari layanan ini meliputi bidang pendidikan, bidang karir, dan bidang sosial pribadi. Menurut Gysbers (2006), strategi dalam layanan perencanaan individual, meliputi :
a. Individual appraisal, individu diminta oleh konselor untuk menginterpretasi tentang bakat, minat, keterampilan, dan prestasi yang ada dalam dirinya sendiri.
b. Individual advisement, konselor meminta individu yang bersangkutan untuk mempertimbangkan tentang pendidikan, karir, sosial dan pribadi. Dan, kemudian bagaimana individu tersebut untuk merealisasikan.
c. Transition planning, konselor bekerjasama dengan pihak guru yang lain membantu individu untuk membuat rencana apakah akan melanjutkan sekolah, bekerja, atau mengikuti training/kursus.
d. Follow up, konselor bekerjasama dengan pihak guru yang lain menindaklanjuti dari data yang diperoleh untuk kemudian dievaluasi.

3. Dukungan sistem
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkjatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990, Yusuf, 2005).
Dukungan sistem ini merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada individu, atau memfasilitasi kelancaran perkembangan individu. Strategi yang dapat digunakan dalam dukungan sistem ini dapat berupa, antara lain :
a. Penelitian dan pengembangan, mengevaluasi dari program bimbingan dan konseling, menindaklanjuti setiap siswa, perbaikan dari tujuan program bimbingan dan konseling.
b. Pengembangan profesional, meningkatkan keterampilan dan wawasan/pengetahuan dari seorang konselor. Misalnya dengan mengikuti seminar-seminar, pelatihan-pelatihan, dan pertemuan dalam organisasi profesi.
c. Pengelolaan program, meliputi rencana dan mengelola kegiatan program bimbingan dan konseling yang komprehensif.

C. Strategi Layanan Konseling
Pada strategi layanan konseling hanya menyangkut tentang layanan responsif. Layanan responsif merupakan layanan bantuan untuk individu yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera (Yusuf, 2005). Layanan responsif lebih bersifat preventif atau mungkin dapat juga kuratif. Strategi yang dapat digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, dan referal. Sedangkan isi dari layanan ini meliputi bidang karir, bidang pendidikan, bidang sosial dan pribadi.
Jadi secara garis besar secara keseluruhan dalam strategi layanan bimbingan dan konseling, menurut Gysbers (2006) dapat dilihat dalam tabel berikut :

Program components & Sample activities/strategies
1 Guidance curriculum
a. Classroom activities
b. Schoolwide activities
2 Individual student planning
a. Appraisal
b. Advisement
c. Transition planning
d. Follow up
3 Responsive services
a. Individual counseling
b. Small-group counseling
c. Consultation
d. Referral
4 System support
a. Research & development
b. Professional development
c. Staff/community public relations
d. Committee/advisory boards
e. Community outreach
f. Program management
g. Fair share responsibility


KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tentang strategi layanan bimbingan dan konseling secara komprehensif, dapat disimpulkan bahwa strategi layanan ini meliputi strategi layanan bimbingan dan strategi layanan konseling.
Strategi layanan bimbingan ini meliputi :
1. Layanan dasar dengan menggunakan strategi klasikal dan dinamika kelompok.
2. Perencanaan individual dengan menggunakan pengharapan, pertimbangan, rencana peralihan, serta tindak lanjut dari dirinya sendiri.
3. Dukungan sistem dengan menggunakan penelitian dan pengembangan, pengembangan profesional, dan pengelolaan program.
Sedangkan dalam strategi layanan konseling diperlukan adanya layanan responsif bagi individu dengan menggunakan strategi konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, dan referal.



DAFTAR PUSTAKA

Gysbers, N.C & Henderson, P. (2006). Developing & Managing: Your School Guidance and Counseling Program (Fourth Edition). USA: American Counseling Association.

Juntika, A. & Sudianto, A. (2005). Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMP. Jakarta: Grasindo.

Muro, J.J & Kottman, T. (1995). Guidance and Counseling in The Elementary and Middle Schools. Madison: Wm C. Brown Com. Inc.

Schmidt, J.J. (2003). Counseling In Schools: Essential Services and Comprehensive Programs (Fourth Edition). USA: Pearson Education, Inc.

Yusuf, Syamsu LN, dan Juntika, A. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling.. Bandung: Remaja Rosdakarya.



Jumat, 14 Nov '08


3 tahun sudah pernikahanku terlewati, semua suka duka selama itu dapat dilewati meski harus penuh pengorbanan. 3 tahun silam merupakan awal babak baru dalam kehidupanku yang tidak akan mungkin aku lupakan. Sebuah perjalanan yang harus aku lewati yaitu menuju gerbang pernikahan yang suci. Meski detik ini kami belum diberikan kepercayaan untuk mempunyai anak, tapi kami bahagia dengan kehidupan yang sedang kami jalani. Kami percaya bahwa Allah mempunyai maksud dan rencana yang dahsyat untuk kami berdua. Aku cinta kepadaNya begitu juga suamiku juga cinta kepadaNya melebihi apapun. Terima kasih telah Engkau berikan kesempatan kami untuk menjadi hambaMu

aku bahagia.....

senangnya bisa bikin blog sendiri, ternyata enak kalo punya blog sendiri, bisa menuangkan ekspresi diri